Jakarta, CNBC Indonesia – Peluang tersambungnya moda transportasi Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta ke wilayah Tangerang Selatan (Tangsel) kembali terbuka. Hal ini sebagaimana disampaikan Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat di Stasiun MRT Bundaran HI, Rabu (17/6/2024).
Tuhiyat mengatakan pihaknya sedang mengupayakan agar hal itu bisa terjadi. “Kita usahakan,” ujarnya.
Namun, ia menyebut keberhasilan proyek itu juga perlu kesiapan dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan dan Pemerintah Provinsi Banten. Sebab, katanya, anggaran untuk proyek pembangunan MRT ke wilayah tersebut berasal dari anggaran pemerintah daerah.
“Karena anggarannya kan dari Pemda,” jelas Tuhiyat.
Pada prinsipnya, lanjut dia, pembangunan proyek MRT ke Tangerang Selatan untuk mendorong konektivitas antar wilayah. Hal itu juga untuk memudahkan efisiensi masyarakat dalam menggunakan transportasi publik.
Untuk itu, ia memastikan pihaknya akan mendorong tersambungnya MRT ke wilayah tersebut. Namun, kata dia, hal itu kemungkinan besar baru mulai dilakukan tahun depan. Pasalnya, PT MRT Jakarta saat ini masih fokus dalam menuntaskan proyek MRT Jakarta Fase 2 mulai dari Bundaran HI-Kota.
“Akan kita push mulai lagi, segera lah ya, setelah ini selesai. Mungkin awal tahun depan. Tapi kita fokus ke Jakarta dulu, ini PR-nya banyak banget. Tapi rencana tersambung ke Tangsel itu ada,” ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memperkirakan anggaran pembangunan MRT di Tangsel membutuhkan dana sebesar Rp 20 triliun.
“Kalau MRT itu kira-kira 1 km-nya itu butuh Rp 800 miliar sampai Rp 1 triliun. Panjangnya kira-kira kalau untuk ke Tangerang ada 20 km, jadi butuh Rp 20 triliun,” kata Budi Karya Sumadi di Jakarta, Selasa (4/2/2020).
Dia mengaku, kebutuhan anggaran tersebut tidak mungkin ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah pusat melalui APBN. Di sisi lain, dia menilai proyek ini sudah menjadi kebutuhan untuk dibangun di Tangsel.
“Bagaimana membuat konektivitas dengan MRT yang sudah ada dengan Kota Tangerang ya harus dipikirkan. Namun, karena memang pemerintah banyak tanggung jawabnya, kami harapkan swasta ikut di rencana itu,” katanya.
Artikel Selanjutnya
Lama Tak Ada Kabar, Peleburan MRT & Kereta Commuter Batal?
(mij/mij)