Jakarta, CNBC Indonesia – Konflik antara Iran dan Israel diprediksi tak akan berdampak signifikan bagi harga gula di dalam negeri. Namun, jika konflik terus memanas dan meluas, dan menyebabkan rupiah semakin anjlok, harga gula akan terkena getahnya.

Presiden Direktur PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Aris Toharisman mengatakan, ambruknya rupiah terhadap dolar AS sejak sesi awal perdagangan hari ini, Selasa (16/4/2024) akan memicu kenaikan harga impor gula. 

“Tapi nggak terlalu parah selama gula di pasar global tersedia,” katanya kepada CNBC Indonesia.

“Kalau perang Israel-Iran meluas, mungkin akan ada efeknya. Tapi menurut saya nggak akan terlalu meluas. Kalau konfliknya lokal, hanya antara Israel-Iran, nggak akan berdampak ke harga gula di dalam negeri,” tambahnya.

Jika terjadi kenaikan harga gula impor, katanya, masih karena efek pelemahan kurs rupiah terhadap dolar AS. 

Harga gula di pasar internasional, lanjutnya, juga belum menunjukkan tanda-tanda fluktuasi tajam.

“Harga raw sugar (gula mentah) saat ini masih berkisar 21-22 sen dolar AS per pon. Ini masih lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang mencapai 27 sen dolar AS per pon,” katanya.

“Harga gula di dalam negeri juga nggak akan sampai melampaui Rp20.000 per kg. Belum akan bergerak jauh dari posisi saat ini,” ujarnya.

Menurut Aris, harga gula akan dipengaruhi oleh ketersediaan di pasar internasional. Saat ini, katanya, gula tersedia di Thailand dan India.

“Tahun lalu harga gula naik tinggi karena sangat bergantung ke Brasil, efek produksi di Thailand dan India terbatas. Tahun ini sudah recovery sehingga ketergantungan terhadap Brasil sudah berkurang. India dan Thailand sudah giling, di dalam negeri akan mulai Mei nanti. Jadi, secara psikologis, harga gula nggak akan melonjak,” kata Aris.

“Belum lagi, anomali iklim seperti tahun lalu kan sudah berkurang,” lanjutnya.

Aris menambahkan, produksi gula di dalam negeri tahun ini akan mencapai 2,3 juta ton. Sekitar 800-an ribu ton diantaranya adalah produksi PTPN dan petani yang memasok PTPN. 

“Harga lelang petani tahun ini mungkin akan lebih mahal dari tahun lalu sekitar Rp13.000-an. Mungkin bisa Rp13.500-14.000-an tahun ini. Tapi sampai sekarang belum ada harga berlaku karena belum giling ya,” katanya.

“Kalau harga di eceran akan tetap terjaga, terutama di ritel modern karena ada harga acuan yang ditetapkan pemerintah. Kecuali eceran di pasar tradisional ya tapi nggak akan naik-naik banget,” pungkas Aris. 

Panel Harga Badan Pangan mencatat, harga gula hari ini, Selasa (16/4/2024), naik Rp20 ke Rp17.970 per kg. Sepekan lalu, 9 April 2024, harganya tercatat di Rp17.960 per kg. Harga tersebut adalah rata-rata harian nasional di tingkat eceran. Saat ini, pemerintah masih memberlakukan harga acuan di Rp16.000 per kg di tingkat konsumen.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Perang Makin Ngeri! 2 Bom Meledak di Iran, 100 Tewas


(dce/dce)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *