Jakarta, CNBC Indonesia – Jumlah calon mahasiswa yang mendaftar ke Universitas Harvard turun ke level terendahnya dalam empat tahun terakhir. Pendaftar ke universitas ternama di Amerika Serikat itu turun dibanding universitas lain yang setara atau masuk ke dalam golongan Ivy League.
Pada akhir Maret lalu, Harvard hanya memperoleh 54.008 pendaftar sarjana untuk angkatan kelulusan 2028. Tahun sebelumnya, universitas tersebut memiliki hampir 57.000 pendaftar, dan untuk dua tahun sebelumnya, masing-masing sekitar 61.000 dan hampir 58.000 pendaftar.
“Tidak jelas mengapa jumlah pendaftaran menurun, namun penurunan ini terjadi pada tahun ketika Harvard menghadapi kekacauan setelah Hamas menyerang Israel pada Oktober lalu, presidennya mengundurkan diri dan Mahkamah Agung membatasi bagaimana perguruan tinggi dapat mempertimbangkan ras dalam penerimaan,” dikutip dari laporan Wall Street Journal (WSJ) Rabu (10/4/2024).
Perselisihan terkait pandangan terhadap perang Israel-Hamas sebelumnya terjadi di kampus Cambridge di Massachusetts, menyebabkan peningkatan ketegangan antara mahasiswa pro-Palestina dan Yahudi. Mahasiswa di Harvard dan universitas-universitas lain melakukan protes atas perang tersebut, dan para pemimpin bingung bagaimana harus meresponsnya.
Harvard, di antara universitas-universitas lainnya, telah menghadapi kekhawatiran meningkatnya antisemitisme di kampus. Mantan Presiden sekolah tersebut, Claudine Gay, mengundurkan diri pada Januari setelah menghadapi tuduhan plagiarisme dan tuduhan tidak menanggapi antisemitisme di universitas dengan cukup mendesak.
Sebuah komite DPR yang dipimpin oleh anggota Kongres dari Partai Republik sedang menyelidiki tanggapan Harvard terhadap antisemitisme. Investigasi sedang berlangsung, dan komite juga menyelidiki sekolah lain, termasuk Rutgers University dan University of California, Berkeley. Beberapa donor Harvard dan dewan alumni mengatakan mereka tidak senang dengan upaya sekolah untuk melindungi siswa Yahudi dari pelecehan.
Setelah keputusan tindakan afirmatif Mahkamah Agung yang melibatkan Harvard, beberapa siswa sekolah menengah menyatakan kebingungan dalam mendaftar ke beberapa sekolah.
“Kepercayaan terhadap pendidikan tinggi secara keseluruhan telah menunjukkan tanda-tanda penurunan,” menurut WSJ.
Tingkat penerimaan Harvard untuk angkatan 2028 adalah sekitar 3,6%, tingkat tertinggi dalam tiga tahun, menurut data yang dirilis sekolah. Universitas ini menerima 1.937 siswa, angka terendah dalam setidaknya satu dekade. Meski begitu, terjadi penurunan total pelamar sebesar 5% didahului oleh penurunan pendaftaran awal ke Harvard sebesar 17%.
Pendaftaran ke Harvard mencapai puncaknya dua tahun lalu, menurut sekolah tersebut. Universitas ini telah menerima lebih dari 50.000 pelamar dalam tiga tahun terakhir. Antara tahun 2014 dan 2020, jumlah pelamar terbanyak di Harvard adalah 43,330 pada tahun 2019.
Sementara, kampus Ivy League lainnya mencatatkan jumlah pendaftaran mereka terus bertambah. Universitas Pennsylvania dan Universitas Yale mengatakan mereka menerima pendaftaran terbanyak dalam sejarah mereka, dengan masing-masing lebih dari 65.000 dan sekitar 57.000 pelamar.
Dartmouth College melaporkan hampir 32.000 lamaran. Pendaftaran ke Universitas Columbia juga meningkat menjadi sekitar 60.000 dari sekitar 57.000 pada tahun sebelumnya.
Artikel Selanjutnya
BPS Tegaskan Efek Boikot Produk Israel Butuh Kajian Khusus
(dce)