Jakarta, CNBC Indonesia – Direktur Utama PT Pertamina International Shipping Yoki Firnandi mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mencari pendanaan untuk Capital Expenditures (Capex) atau belanja modal sebesar US$ 650 juta atau Rp 10,3 triliun (kurs rupiah per US$).
Adapun dana ini diperlukan untuk penambahan aset, peremajaan aset, hingga ekspansi bisnis di kapal pelabuhan dan terminal BBM dan LPG.
Yoki menjelaskan sumber pendanaan ini nantinya akan dicari pihaknya melalui cara organik dan anorganik seperti langkah kerja sama dengan perusahaan lain hingga akuisisi.
“Kita punya kerja sama dengan perusahaan multinasional, di mana kita bisa sharing risiko, kesempatan, dan sharing pasar,” ungkap dia dalam Squawkbox CNBC Indonesia, Jumat (5/4/2024).
Selain itu menurut Yoki, PIS juga tak menutup kemungkinan untuk menerbitkan obligasi dalam mencari sumber pendanaan baru ini.
“Ini salah satu cara untuk kami punya portofolio pendanaan dan jadi solusi, dan ke depan kami akan lihat opsi lain. Kita melakukan dan mencari sumber pendanaan lain termasuk menerbitkan bond, kita harus kreatif,” ungkap Yoki.
Sebelumnya Yoki mengatakan bahwa pada tahun ini, perusahaan menargetkan pendapatan tumbuh sebesar 11% dibandingkan tahun 2023. Sementara dari sisi profitabilitas setidaknya tumbuh 10-15%.
Lebih lanjut, ia membeberkan sepanjang 2023 lalu, PIS telah mencatatkan pertumbuhan bisnis yang cukup moncer. Hal tersebut dapat dilihat dari pendapatan perusahaan yang tumbuh 18% dan profitabilitas tumbuh lebih dari 50%.
“Bahkan kapal kami pun yang berlayar di internasional semakin bertambah lebih dari 50 kapal yang di internasional dan lebih dari 50 rute di seluruh dunia,” ujar Yoki.
Artikel Selanjutnya
Mantap! PIS Salurkan Dana Rp 2,7 M untuk RS Apung di Sorong
(dpu/dpu)