Jakarta, CNBC Indonesia – Pasukan Israel menangkap saudara perempuan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh atas tuduhan hasutan terorisme.
Para petugas dilaporkan mengeklaim telah menemukan dokumen, telepon, dan barang-barang lain yang menghubungkan Zebah Abdel Salem Haniyeh, 57 tahun – seorang warga negara Israel – dengan “pelanggaran serius terhadap Israel.”
Polisi awalnya tidak mengidentifikasi tersangka, hanya mengatakan bahwa dia adalah penduduk kota Tel Sheva di selatan, tempat penggerebekan terjadi pada Senin pagi. Namun, menurut sumber The Times of Israel yang berbicara tanpa menyebut nama, membenarkan bahwa wanita tersebut adalah salah satu saudara perempuan Haniyeh.
Operasi tersebut, yang dijuluki Early Dawn (Fajar Dini), dilaporkan merupakan upaya multi-departemen, dengan polisi, petugas perbatasan, IDF, dan unit udara Polisi Israel semuanya mengambil bagian dalam serangan tersebut.
Komandan Distrik Selatan Israel Inspektur Amir Cohen mengatakan bahwa setiap aset yang tersedia akan digunakan untuk menjamin perdamaian dan keamanan bagi warga Israel.
Pada Senin (1/4/2024), beberapa media Israel melaporkan bahwa Haniyeh akan ditahan hingga 4 April.
Laporan penangkapan tersebut muncul ketika Israel terus melancarkan perang melawan Hamas di Gaza. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk melenyapkan kelompok militan Palestina, setelah mereka melancarkan serangan mematikan ke Israel pada Oktober lalu, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan banyak lainnya disandera.
Kampanye Israel telah menimbulkan kerusakan besar di Gaza, menyebabkan sedikitnya 32.000 orang tewas, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Pada Minggu, Netanyahu menegaskan kembali tekadnya untuk mencapai “kemenangan,” dan mengungkapkan bahwa ia telah menyetujui “rencana operasional” untuk melakukan serangan baru ke kota Rafah di Gaza selatan.
Artikel Selanjutnya
Video: Hamas Buka Opsi Berdamai Dengan Israel
(luc/luc)